di atas gundukan tanah merah
diri tertegun
siapakah di dalamnya
jasad yang ditimbun?
di atas gundukan tanah merah
diri senantiasa berpikir
pernahkah selama hidup
si jasad mengalunkan dhikir?
di atas gundukan tanah merah
diri tak habis bertanya
sedang mengapakah si jasad di sana?
ditanyaikah
dihukumkah
bahagiakah
menderitakah?
ah,....
sungguh diri tak mengerti
sebab jarak pandang mata
terbatas sudah
antara aku yang masih hidup
dan dia yang telah mati!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar